Dr Paul Geary – dokter misionaris di Rumah Sakit Umum Bethesda, sebuah rumah sakit
misi di daerah Serukam (Kalimantan Barat), lahir di Amerika Serikat pada waktu orang
tuanya sedang mengikuti training untuk menjadi tenaga dokter misionaris. Mereka
membawa Paul kecil ke Bandung, Indonesia pada tahun 1964 di mana mereka
mengikuti sekolah bahasa selama 9 bulan.
Dr Paul menghabiskan waktu selama 15 tahun bertumbuh menjadi seorang remaja di Kalimantan Barat sementara kedua orang tuanya melayani di sebuah Rumah Sakit kecil yang berjarak 225 Km dari Pontianak. Pada usia 5 tahun, ayah dari 4 anak ini mengakui iman percayanya secara pribadi kepada Yesus Kristus dan selama 15 tahun kemudian imannya terus bertumbuh. Dr Paul kuliah di Bethel University di mana ia belajar pra-kedokteran dan bertemu istrinya di sana. Ia adalah anak dari pasangan misionaris ‘church planting’ yang melayani di
Argentina selama bertahun-tahun
Pada tahun 1986, secara ajaib Tuhan membuka pintu baginya untuk belajar di sekolah kedokteran. Sejak saat itulah Tuhan memimpin hati mereka untuk berdoa mengenai menjadi dokter misionaris. Dr Paul menyelesaikan sekolah kedokterannya pada tahun 199, dan berhutang uang sekolah sebesar $70.000, sehingga mereka harus bekerja untuk membayar hutang yang besar ini. Namun, mereka masih terus menerus berdoa untuk pimpinan Tuhan bagi pelayan misi medis, tetapi tidak mendapatkan jawaban yang jelas. Mereka berdoa selama beberapa tahun, tetapi Tuhan mengatakan “tunggu”.
Pada bulan Juni 1997, dokter spesialis penyakit dalam ini, membayar cicilan terakhir
dari hutang uang sekolahnya dan secara financial mereka sudah bebas. Tiba-tiba
sebulan kemudian, pada bulan Juli 1997 beliau mendapatkan izin dari Departemen
Kesehatan Indonesia untuk bekerja sebagai tenaga dokter asing di Indonesia.
Sehingga mereka mendaftar ke satu badan misi dan mulai memohon dukungan biaya
dari gereja-gereja, teman-teman, dan keluarga. Pada bulan Nopember Tuhan telah
menyediakan semua dukungan biaya dan mereka sekeluarga berangkat ke Indonesia
pada bulan Januari 1998.
Sejak menjadi dokter misionaris tahun 1998, Tuhan telah memberikan mereka
anugerah untuk melayani selama ini. Mereka mengalami banyak berkat dan juga masa-
masa sulit. Salah satu dari sekian banyak hal yang Dr Paul pelajari adalah bahwa
menjadi seorang dokter misionari tidak membuat kami lebih rohani atau istimewa
dibandingkan dengan orang Kristen lain yang berasal dari latar belakang yang lain.
Kebenarannya adalah bahwa Tuhan akan memanggil dan memberikan kepada kita
masing-masing sesuai kehendak-Nya, untuk melayani ke mana yang Dia inginkan.
Yang penting kita mengasihi-Nya dan melayni-Nya dengan segena hidup kita apa
adanya ke mana pun Ia inginkan kita berada.